BERANDA

Minggu, 26 Februari 2012

Bantuan Sekolah Jangan Dipotong-Anggaran Rehab Kelas Capai Rp20,4 Triliun

JAKARTA– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyeru anggaran sekolah rusak tidak boleh ada yang memotong, dengan alasan apa pun.
Mendikbud masih mendengar ada oknum di daerah tertentu yang meminta uang dari anggaran sekolah sebesar Rp1 juta hingga Rp2 juta. Karena itu, dia meminta inspektorat jenderal untuk memverifikasi laporan tersebut guna melakukan penindakan.Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah memberikan kepercayaan penuh kepada sekolah dan komite sekolah pada rehabilitasi sekolah rusak itu dengan metode hibah.
”Karena itu tidak boleh ada oknum apa pun yang meminta dana yang ditransfer. Dana itu adalah jatahnya sekolah, jadi jangan disentuh untuk keperluan apa pun karena dana itu utuh diberikan sekolah dari pemerintah pusat. Kami lakukan itu. (Bantuan) bukan hanya tanggung jawab kabupaten/ kota.” ”Pemerintah pusat juga turun tangan mengawasi bantuan,” katanya dalam Penyerahan Simbolis Bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas SD dan SMP 2012 di Gedung Kemendikbud pekan lalu.
Kemendikbud mewajibkan setiap sekolah rutin melaporkan perkembangan rehabilitasi. Sekolah dapat melaporkan berapa anggaran yang sudah dipakai dan capaian fisiknya melalui pesan pendek.Melalui pesan elektronik sekolah dapat pula mengirim foto perkembangan sekolah yang tengah diperbaiki. Hal ini harus dilakukan sebagai pertanggungjawaban pemakaian dana kepada masyarakat.
”Sekolah juga harus menempel pengumuman tentang kemajuan perbaikan ruang kelas dan belajar tersebut,”paparnya. Menurut Nuh, anggaran rehabilitasi sekolah sudah diluncurkan melalui dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp8 triliun sejak Januari 2012.Di samping DAK, Kemdikbud juga mengalokasikan senilai Rp9,5 triliun melalui daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA).
Total anggaran rehab ruang kelas rusak berat tahun 2011 - 2012 mencapai Rp20,4 triliun. Pada 2011 anggaran perbaikan fisik sekolah melalui DAK Rp2,1 triliun dan DIPA Kemdikbud Rp700 miliar. Dari anggaran tersebut total untuk perbaikan di SD mencapai Rp14,1 triliun dan SMP Rp6,28 triliun. Anggaran tersebut untuk memperbaiki 110.598 ruang kelas rusak berat untuk SD dan 42.428 ruang kelas rusak berat di SMP.
Pekan depan dana rehabilitasi sekolah sudah akan ditransfer ke sekolah sementara dana DAK sudah ditransfer sejak Januari. Petunjuk teknis pun sudah dikirim sejak Desember lalu sehingga sudah sewajarnya perbaikan sekolah dapat segera dilakukan agar Maret sudah rampung secara keseluruhan sehingga pada Juli nanti,yakni pada permulaan tahun ajaran baru, siswa dapat menikmati suasana baru di kelas yang sudah diperbaiki.
”2012 sudah lunas semua (rehabilitasi sekolah).Kami tidak tega melihat anak-anak yang tidak punya salah harus belajar di kelas yang rusak, ini punya pengaruh besar terhadap kejiwaan mereka,’”ungkapnya. Perbaikan sekolah rusak akan mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat. Sebab, ujar mantan Menkominfo ini, pelaksanaannya dengan sistem swakelola sehingga masyarakat sekitar ikut berperan membangun yang akhirnya membuka lapangan kerja ribuan orang di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dikdas) Kemendikbud Suyanto menambahkan, rehabilitasi sekolah 2012 ini akan dilaksanakan dengan APBN 2012. Pelaksanaan lazimnya memerlukan waku kurang lebih 90 hari. Namun, karena dilaksanakan dengan metode partisipasi masyarakat luas, maka ada tahapan yang sangat penting yang harus dilakukan yaitu sosialisasi dan bimbingan teknis untuk sekolah dan masyarakat agar pengerjaannya sesuai dengan panduan yang telah diberikan. (Doc.Net)

3 komentar:

  1. biasa potong memotongmah kan kalo ngga begitu bukan karakter budaya kita... he he he, ngapain peduli dengan rakyat mumpung masih menjabat biar kembli modal dan bisa untung gede... he he he kapan lagi coba kalo ngga sekarang... kedepan juga Bupati Sumedangnya biar lebih cuek deh biar lebih bebas... dan DPRD nya pilih yang makin melempem biar sekalian kaya apem gitu, kan enak.. nanti juga Negara ancur.. bair lebih cepat aja kali.. kasian rakyat tapi lebih kasian mereka yang berpikir bahwa hidup ini abadi, padahal bisa aja begitu tidur terus ngga bangun2 lagi kan he he he... hidup pembodohan.. merdeka.. padahal Negara ini kan masih numpang ditanah hak milik orang lain.. apalagi kalo bener2 statusnya udah the uero masih the facto aja dah pada keblinger.. he he he

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah gaji gede masih juga main potong anggaran. kami sungguh kecewa dengan aparat Pemerintah seperti ini(oknum PNS). beri tindakan tegas dengan memecat karena masih calon PNS yg ingin bekerja dengan jujur.

      Hapus
  2. di sekolah kami di Tarakan bantuan untuk Rehab kelas juga di potong. dengan catatan ini adalah kesepakatan antara kepala sekolah yang menerima bantuan rehab ruang kelas. Rinciannya adalah (Diknas 4 lokal x Rp 750.000), (Konsultan 4 lokal x Rp 500.000), (Tim Monev Pripinsi dan Pusat 4 lokal x Rp 500.000) + oleh2 Rp 250.000. Total Rp 7.250.000,- untuk satu sekolah di ambil dari dana 4% buat pengelola/Panitia Pembangunan Sekola(P2S).

    BalasHapus