BERANDA

Selasa, 20 Desember 2011

Sekitar 6,5 Miliar Digelontorkan Untuk Betina Produktif, Peternak, Pasar Hewan dan RPH Dibidik

Sumedang, AWI
Pemerintah pada 2011 menyiapkan Insentif dan Penyelamatan sapi/kerbau betina produktif melaui guliran Program Insentif dan Penyelamatan Betina Produktif (IPBP). Program yang diluncurkan tersebut guna mendukung tambahan populasi ternak demi swasembada daging sapi/kerbau ditahun 2014. Ada sekitar 200 ribu ekor sapi betina produktif yang perlu diselamatkan dari usaha pemotongan. Sedangkan pelaksanaan penjaringan sapi dan kerbau dilakukan di tingkat peternak, pasar hewan dan Rumah Potong Hewan (RPH).
Untuk Provinsi Jawa Barat dialokasikan 17 kelompok, “ Limabelas kelompok bergulir di Sumedang, yang dua kelompok lagi dikucurkan kekota/kabupaten lain diwilayah Jawa Barat. Kita harus bersyukur karena masyarakat Sumedang sudah diberi kepercayaan lebih dari kota/ kabupaten lainnya !, “ ungkap Ade Guntara, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sumedang, Senin (10/12) lalu diruang kerjanya.

Minggu, 18 Desember 2011

Ketua Pemuda ARWT Sumedang Mengundurkan Diri, “ Saya Harus Fokus … !, “

AWI Sumedang
Asep Kurnia, SH, Ketua Pemuda ARWT Kabupaten Sumedang mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini disampaikannya disela acara sertijab Ketua Pemuda ARWT tersebut kepada Andy A. sebagai Ketua Baru ormas RT dan RW tersebut di Sekretariat ARWT Indonesia  Kabupaten Sumedang, Minggu (18/12) lalu.
Dikatakan Asep. hal tersebut diputuskannya setelah berdialog dengan jajaran pengurus Pemuda ARWT Kabupaten Sumedang untuk memperlancar segala bentuk ikhtiar dari ketua umum yang bermaksud akan mengikuti  pencalonan pada pesta demokrasi mendatang dan supaya tidak menjadi hambatan terhadap ruang gerak bentuk ikhtiarnya yang positif, maka, katanya  “ Dengan berathati, saya harus memutuskan pilihan yang sulit ini. Karena saya harus focus dan  konsekwen [ada jabatan yang saya pikul, dimana  kegiatannya kini sudah padat, dan juga agar keinginan positif serta usaha maksimal yang ditunjukkan ketua umum sehubungan dengan niatnya tersebut bisa berjalan dengan baik. “

RISKAN RUNTUH : Penerapan Material Kayu Bekas Rehabilitasi Ruang Kelas Sekolah Dasar Yang Membahayakan Siswa-siswi Dalam KBM

Salahsatu Bentuk Kepedulian H.Ecek Karyana dan BP. Barokah Bhakti Rancakalong, 10.000 Aparatur Desa dan Kader Ditahun 2012 Dapat Asuransi Jiwa

Sumedang, AWI
Yayasan Anugrah Bhakti Barokah akan berikan 10.000 Asuransi jiwa Gratis bagi Aparatur Desa dan kadernya. Asuransi tersebut rencananya akan  diberikan dalam kurun waktu 5 tahun dengan pemberian tunjangan ditahun  pertama sebesar satujuta, tahun kedua sebesar duajuta dan seterusnya  hingga diakhir tahun ke lima.

Dikatakan H. Ecek Karyana selaku pelaksana program saat ditemui di rumahnya Jalan Raya Rancakalong-Tanjungsari Kecamatan Rancakalong yang juga Balai Pengobatan Barokah Bhakti beberapa waktu lalu,
“ Saya sudah bekerjasama dengan fihak Asuransi Bumi Putera untuk memberikan asuransi jiwa bagi aparatur desa dan kader tersebut. Rencananya program ini akan digulirkan mulai bulan Januari 2012 mendatang. Program ini diberikan kepada aparatur dan masyarakat yang  merupakan bentuk  kepedulian saya sebagai pengelola Balai Pengobatan Barokah Bhakti dan Yayasan terhadap seluruh masyarakat Sumedang.“ ungkap Ecek.


BPN Sumedang Lalai Dalam Pembinaan Moral Pegawai, Oknum Pegawainya Kembali Lakukan Penipuan

Sumedang, Indonesian Journalis Aliance (AWI)

Oknum Pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sumedang, Brh (Bagian Pengukuran) lakukan penipuan terhadap warga Bandung yang mengajukan permohonan untuk penerbitan Sembilan sertifikat tanah milik NU yang berada diwilayah hukum Sumedang.
Penipuan yang dilakukan terjadi ketika korban bertemu oknum yang pada saat itu melakukan pengukuran sembilan bidang tanah seluas 5,373 Ha yang akan diajukan untuk diterbitkan sertifikat yang pada awalnya akan diajukan kepada BPN Sumedang dengan menggunakan jasa notaris, tetapi oknum pegawai  BPN yang bertugas melakukan pengukuran, Brh menawarkan jasanya untuk proses penerbitan sertifikat tersebut dengan janji akan menyelesikan sertifikat tersebut hingga 120 hari kerja dengan meminta dana untuk proses penyelesaian sertifikat sembilan bidang tersebut sebesar 24.8 juta rupiah. Tetapi hingga kini janji tersebut tidak terbukti, Bhn cenderung menghindar dan selalu mengelak hingga kini tidak dapat dihubungi.