BERANDA

Jumat, 07 Oktober 2011

Doni Ahmad Munir letakan batu pertama penataan alun alun Situraja


 AWI - Sumedang
Anggota DPRD Provinsi dari komisi B Doni Ahmad Munir Sabtu (1/10) kemarin meletakkan batu pertama dalam penataan alun alun Situraja yang dimiliki dua desa situraja dan Situraja Utara, hadir dalam peletakan batu pertama tersebut anggota DPRD Sumedang Drs.Agus Hermawan, camat Situraja Syarif Efendi Badar SSos MSi, Kades Situraja dan Situraja Utara serta tokoh masyarakat dari dua desa. Penataan alun alun Situraja kali ini didanai  Bansos APBD Provinsi senilai 50 juta rupiah guna Penataan pagar dan trotoar gerbang muka  alun alun.  Dalam perbincangan dengan tokoh masyarakat Doni mengungkapkan bahwa pembangunan diupayakan  memiliki nilai sejarah, manfaat dan mampu menjadi monumental dan Doni berjanji untuk
mengupayakan mengawal pengusungan anggaran APBD Provinsi untuk pembangunan Sumedang. Ditambahkan Doni pula dalam penataan alun alun perlu mencari bentuk konsep guna peningkatan manfaat secara ekonomis, historis , estetis serta ekologis bagi  kemaslahatan umat. Terkait Rencana Kerja Pembangunan (RKP) provinsi Jawa Barat Doni menyebutkan ada 10 skala prioritas namun lebih pendekatan kepada peningkatan IPM (indeks Prestasi Manusia) diantaranya pendidikan, kesehatan ekonomi, infrastruktur, lingkungan bahkan tahun 2012 ,lebih diarahkan kepada infrastruktur sector pertanian dalam bentuk pengairan irigasi teknis guna mendukung peningkatan produksi beras nasional. Diungkapkan Doni pula terkait sector pertanian diharapkan agar petani meningkatkan intensifikasi serta sentuhan pasca panen dengan pengolahan hasil guna meningkatkan nilai produk pertanian, hal senada diungkapkan pula anggota DPRD Sumedang  Agus Hermawan bahkan lebih jauh Agus mengatakan bahwa rencana tata ruang kabupaten Sumedang diarahkan menjadi kabupaten agrobisnis dengan penanganan produksi pertanian dari hulu sampai hilir (Dan)

1 komentar:

  1. mudah2an bener terus dikawal ya om Doni... terus rencana agribisnis ini jangan main2 dong, soalnya budaya dan prilaku kesehariankan juga harus diarahkan, padahal yang saya tahu rata2 untuk secara jelas terlait potret potensi SDA dan SDM aja masih gap gip gep, terus bagaimana konsepnya bisa tepat sesuai kebutuhan obyek.. jangan yang menjadi acuan proposal dari sebagian komunitas dong, harus riil dari proses rinci ditingkat jaring aspirasi dilapangan, terus pengambil kebijakan berusaha dapat melihat secara langsung kelapangan terkait ruang ajuan dan perketat pengawalan serta obyektif dalam penilaian dari evaluasi hasil kerja atau pelaksanaan, jangan hanya terima laporan dari anak buah (takutnya ABS gitu).. buang yang kerjanya buruk ganti dengan yang lebih mampu.. jangan yang lebih deket, lebih banyak duit dan mau bagi2 aja yang dikasi kursi, atuh satu duamah bener2 orang yang tepat atuh.. biar pelan2 Sumedang makin baik gitu...he he he

    BalasHapus