BERANDA

Sabtu, 08 Oktober 2011

Evaluasi Kerja Upaya Penyelesaian Waduk Jatigede

AWI - Sumedang
            Berangkat dari keprihatinan bersama, secara sadar setiap manusia beryupaya melakukan hal terbaik dalam hidupnya. Atas inisiatif Biro Sarek propinsi Jabar dalam upaya optimalisasi kerja Dalam pembangunan salah satu bendungan terbesar di Indonesia yang sarat persoalan ini (06/10), Hadir Satgas Percepatan Penyelesaian Dampak Sosial Waduk Jatigede dipimpin Ketua Satgas Asep Rahmat, Sekertaris Dakim dan jajaran satgas lainnya, Satker Jatigede yang diwakili H Sutara, Disbudpar propinsi Jawa Barat Wawan, Biro hokum, dan Biro Sarek Dede Rusdia dan Didi serta tampak perwakilan Pemda Sumedang Agus Tup Tup juga hadir.
            Biro Sarek Dede Rusdia mengatakan dengan tegas terkait berbagai upaya Satgas yang belakangan ini ada anggapan kinerjanya kurang optimal, padahal dengan banyaknya persoalan, sudah berbagai upaya dilakukan salah satunya Posko genangan dimasing-masing desa dalam genangan yang juga melibatkan desa, tokoh dan LSM didalamnya guna menjaring aspirasi dan akurasi data telah dijalankan dan sebagian besar potret persoalan serta kebutuhan telah terekam disana dalam loporan-laporan baik itu tertulis maupun secara lisan, satgas percepatan secara intensif dan komprehenship telah sampaikan dalam berbagai gelar kegiatan dengan berbagai segmentasi maupun berbagai level dialog baik itu setingkat kabupaten propinsi maupun pusat, namun tanggapan dari upaya ini belum juga terlihat, sementara dengan dekatnya daya sentuh masyarakat genangan teguran dan teriakan masyarakat yang gundah sering meraka dengar secara langsung. Ujarnya.
            Namun inilah salah satu pungsi Satgas tegas Asep Rahmat, persoalan sulit yang kerap muncul dan menjadi persoalan baru sering terjadi, seperti relokasi situs saja misalnya, dulu masyarakat melalui dinas terkait mengusulkan satu tempat untuk relokasi namun belakangan ini muncul penolakan-penolakan terkait dengan relokasi tersebut, padahal pembahasan dan upaya sudah sedemikian pangjang, selanjutnya yang kini juga muncul terkait dengan terus berubah-ubahnya arah minat masyarakat untuk relokasi penduduk, sementara beberapa lahan telah dibebaskan guna memenuhi kebutuhan ini,  namun marilah kita tetap terus berupaya mencari upaya terbaik dari timbulnya persoalan-persoalan tersebut, tegasnya, sementara sekertaris satgas Dakim tambahkan bahwa menghadapi persoalan-persoalan yang terus bermunculan ini hendaknya semua pihak untuk dapat lebih serius mencari solusi terbaik dan berupaya untuk tidak menjadi penyebab timbulnya masalah baru, seperti salah satu yang dibicarakan untuk contoh kegiatan yang berbeda, untuk jalan lingkar antara desa jatibungur ke desa wado misaknya daripada harus membebaskan tanah dan bangunan serta tanaman misalnya kenapa tidak dibangun jalan tol saja diatas jalan lama bukankah potensi ini akan lebih mudah pengerjaan dan lebih berpotensi untuk dikembangkan kedepan sebagai penghasil tambahan pendapatan daerah, misalnya dengan pembangunan dermaga ditepi jembatan, warung wisata atau restro dan lain sebagainya, buakankan ini akan lebih punya peluang tegasnya.
            Sementara Agus Tup Tup sampaikan, persoalan yang saat ini muncul terkait dengan pembebasan lahan diduga adanya permainan-permainan, ujarnya. Khusus untuk relokasi penduduk cobalah mulai membuat contoh-contoh lengkap mualai dibangun, misalnya dengan tata ruang dan pembuatan bangunan, minimal dengan begitu kita semua dapat menganalisa dan melihat dengan lebih jelas bagaimana sih itu relokasi. Terkait dengan tingkat koordinasi dan komunikasi baik intern pemda Sumedang, dengan Propinsi dan pusat terkait persoalan-persoalan sudah dibuat dan dikomunikasikan terkait jadwal-jadwal pertemuannya, didalamnya rencana pertemuan ini akan coba dibahas segala persoalan yang ada terkait kegiatan pembangunan waduk beserta persoalan sosialnya. Mengenai MOU yang coba digulirkan oleh propinsi Jawa Barat pada Menteri terkait ada tanggapan kurang dari pihak kementrian dimana isi MOU terkesan Gubernur memerintah pada Menteri dan seharusnya Gubernur komunikasikan dulu hal ini dengan Menko, ujarnya, terkait juga dengan berbagai persolan kami Sumedang sealu mengkomunikasikan upaya penyelesain persolan melalui konsorsium Fasilitator OTD waduk jatigede, dimana tim dipimpin langsung oleh Bupati, sekertaris semua Asda dan DPRD serta LSM sebagai anggota, dengan harapan segala persoalan akan dapat lebih mudah diselesaikan. Pungkasnya. (Tatang S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar