BERANDA

Jumat, 18 November 2011

DIREKTORAT IRIGASI DAN RAWA DI JATIGEDE

Jatigede, AWI Sumedang
Ditengah sibuknya pembangunan pisik bendungan waduk Jatigede, dalam cuaca awal musim penghujan langit mendung dan terlihat akan segera turun hujan. Lebih kurang 40 orang rombongan balai irigasi dan rawa dari seluruh Indonesia berdialog dengan satker waduk jatigede diruang pertemuan gedung PU tersebut, dari berbagai tanya jawab terkait dengan tugas dan pungsi dari rombongan peserta yaitu sebagai pembinaan dan pengawasan pelaksanaan proyek selain masalah pembangunan pisik bendungan juga tata cactment area dan masalah social juga sempat dilontarkan pada satuan kerja waduk jatigede.
            Selanjutnya seusai dialog para peserta pelatihan seluruhnya melakukan kunjungan kearea bendungan untuk dapat melihat langsung pelaksanaan pembangunan pisik bendungan waduk, namun setelah lebih kurang 30 menit dilapangan hujan turun sehingga memaksa peserta untuk kembali kegedung pertemuan satker waduk jatigede.
            Saat ditemui disela-sela kesibukan diruang tamu satker waduk jatigede, Suhendi, SHp (10/11) mengatakan pada KI,”kita setiap tahun mengadakan pelatihan atau diklat pembekalan SDM peningkatan SDM dalam bidang pengawasan agar pelaksanaan tidak menyimpang dari struktur teknisnya, mulai dari teori hingga praktek seperti ke lab dan tekhnik pengukuran dengan harapan kedepan SDM yang dilatih ini dapat lebih meningkatkan setiap hasil kegiatan hingga lebih optimal, dengan peningkatan kompetensi dan pemahaman terkait dengan pungsi-pungsi peserta sesuai dengan bidangnya sehingga lebih mampu dan memadai dan lebih siap serta lebih baik dalam menjalankan tugasnya”, ujarnya. “kunjungan kami lakukan pada lokasi kegiatan terdekat dengan tempat pelatihan diselenggarakan, seperti saat ini pelatihan dibandung jawa barat maka kami melakukan kunjungan lapangan ke waduk jatigede misalnya. Saat ini peserta dari seluruh Indonesia dengan masing-masing rata-rata 2 orang dari masing-masing balai, walaupun dengan berbagai kesibukan ada juga yang dapat ikut kegiatan kali ini hanya satu orang, yang penting tidak menyimpang dari target yang ingin dicapai dimana SDM yang ikut kegiatan kali ini selain dapat meningkatkan kemampuan dirinya juga dapat menularkan kemampuan ini pada rekan-rekannya didaerahnya masing-masing. sebelumnya kami mengadakan hal serupa di wilayah satu Sumatra tepatnya di Padang pantilao, disana juga ada inlet, outletnya dan terowongan, dan itu yang pertama yang kedua di Jatigede ini”, ujarnya lagi. “Setiap kegiatan perwakilan masing-masing balai diupayakan berlainan sehingga semua pada segmentasi ini kedepan semua mendapat pembekalan dalam kompetensi pengawasan. Saya orang non tekhnis tapi saya sudah bekerja ditekhnis, saat ini saya staff didirektorat irigasi dan rawa wilayah satu Kementerian Pekerjaan Umum, hingga saat ini setiap tahun kami mengajukan anggaran untuk kegiatan pelatihan, disyukuri hal ini selalu terakomodir dari Diva seperti saat ini 2011 sehingga kegiatan dapat kami selenggarakan, harapan kami kedepan penigkatan dalam berbagai hal dapat lebih kami lakukan namun hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama mereka para pengambil kebijakan diNegara ini, karena peningkatan pemahaman agar dapat lebih profesianal dalam tanggungjawab dipungsi kami sangat kami harapkan, tegasnya.
            Ditemui ditempat yang sama, ketua kelas Muslim perwakilan balai Bengkulu Sumatra mengatakan pada KI,”dalam kegiatan ini kami merasa sangat bersyukur karena dapat mendongkrak tingkat pemahaman dibidang kami, artinya kami sangat butuh dengan program pelatihan semacam ini. Terkait dengan apa yang kami lihat disini, pekerjaan pisik terlihat rapi namun dengan banyaknya longsoran mungkin masukan buat pelaksana agar dapat mengatasi lebih dulu persoalan tersebut sehingga pelaksanaan tidak terganggu dan hasil kegiatan dapat lebih baik apalagi dimusim hujan begini karena penurunan kinerja biasanya sangat tinggi dimusim yang kurang sesuai seperti ini, misalnya biasanya 100% perhari mungkin saja dalam cuaca seperti ini kita hanya dapat lakukan 30%, ditambah kalau cuaca masih sangat buruk setelah hujan hari ini besok siang baru kita dapat memulai pekerjaan misalnya, artinya ada penurunan percepatan pencapaian target”, ujarnya.
            Sementara Rapi balai perwakilan Ambon mengatakan, “dalam kegiatan pelatihan seperti ini, selain peningkatan pemahaman dalam teori kami juga dapat lebih dalam praktek di lab dan aplikasi pemahaman tekhnik lainnya, juga dengan jumlah peserta yang ada kami juga mendapatkan transformasi pemahaman dan pengalaman dalam bidang ini dari sesama rekan peserta dari berbagai daerah ini, sharing seperti ini sangat bermanfaat dalam pelaksanaan pekerjaan kami kedepan”, ujarnya. “harapan kami pemerintah dapat lebih membantu agar kegiatan serupa dapat lebih baik kedepan”, pungkasnya.
            Ketua Satgas percepatan penyelesaian dampak sosial waduk jatigede Asep rahmat mengatakan,”semoga hal ini dapat lebih meningkatkan setiap hasil kegiatan pelaksanaan pembangunan kedepan, karena pungsi pembinaan dan pengawasan dengan rekomendasi laporan hasil kegiatan ini merupakan salah satu acuan guna peningkatan pembangunan agar lebih optimal, ujarnya. sedangkan terkait dengan tingginya tingkat kekeruhan air sehingga sedimentasi ini mungkin kurang ideal, hal ini tidak terlepas dari tata cactment area dalam hal ini dinas kehutanan yang lebih kompiten untuk menjawab, sedang tata DAS daerah hulu terkait dengan kekeruhan air akibat limbah industry misalnya ini tanggungjawab BPLH, semua tidak terlepas dari kesepakatan berbagai pihak dan berlandaskan aturan yang berlaku, harus terjadi singkronisasi kebijakan yang didukung oleh pelengkap lainnya dari berbagai level pemerintah, baik pusat, propinsi dan kabupaten”, ujarnya. “kedepan Satgas dengan berbagai kegiatannya seperti Oprasional Posko sebagai ruang diskusi dan penyerapan data kebutuhan penyelesaian dampak social waduk insyaallah akan berjalan kembali dimana keterlibatan masyarakat dalam peran pembangunan tidak dapat diabaikan bahkan sangat dibutuhkan, kemungkinan Satgas akan berganti menjadi Samsat sebagai media diskusi satu atap yang memfasilitasi atau menampung untuk dikaji dan direkomendasikan bersama sebagai kebutuhan pembangunan agar lebih rasional dan obyektif dalam memandang persoalan, sehingga solusi dapat segera dilakukan. Ditambah saat ini bukan waktunya hanya diskusi dan menunggu saja tapi sudah harus action atau bekerja lebih keras agar percepatan pencapaian target penyelesaian dampak social dapat lebih meningkat sehingga dapat selesai sesuai tepat pada waktunya, ujarnya lagi.  Saya ulangi PSDA pungsinya adalah pendayagunaan sumberdaya air, pengendalian sumberdaya air dan pemanfaatan sumberdaya air, kapasitasnya dalam pemanfaatan hanya terbatas untuk irigasi, air baku, sedangkan untuk pencegahan terkait dengan pencemaran air BPLH dapat bekerja lebih optimal, kehutanan dan perkebunan serta yang terkait lainnya juga begitu, dan juga dukungan berbagai pihak terkait, baik langsung maupun tidak sangat diharapkan, karena apabila harmonisasi dan singkronisasi yang sesuai aturan telah disepakati dan dilakukan saya yakin kegiatan akan sukses sesuai dengan harapan, ditambah saat ini setiap kegiatan pembangunan haruslah berwawasan lingkungan, artinya pembangunan harus berdampak positif bagi lingkungan. Terkait dengan ruang kebutuhan relokasi pendidikan hingga saat ini masih berkisar suara kebutuhan ikut kemana relokasi penduduk terjadi, dan ini juga sudah ada dalam rekomendasi forum yang dibentuk sebagai fasilitator OTD jatigede, namun terkait dengan anggaran yang diajukan oleh pusat agar sumedang dapat meninjau dan mengkaji kembali agar lebih rasional, dulu pernah hal serupa dilakukan dari rekomendasi tim yang dibentuk dari perwakilan pusat, propinsi dan kabupaten sumedang dan besarannya 1,6 triliyun sementara ajuan forum ini 2,6 triliyun dan ini harus oleh pusat diminta untuk dikaji kembali, perbedaan yang timbul adalah penambahan berupa program pemulihan ekonomi didalam penanganan sosial, sementara terkait dengan MOU sebagai payung hukum kegiatan hingga saat ini dari kabupaten, propinsi dan kementerian sudah maraf semuanya tinggal satu dari Menpera, kondisi MOU saat ini sudah diambil alih penanganannya oleh Bapenas, oleh Menko Ekuin, satu lagi oleh Wakil Presiden, disana ada penambahan personal ada ada dari kejaksaan, kepolisian dan dari BPKP, serta rencananya akan melibatkan tokoh-tokoh perwakilan masyarakat. Diharapkan akhir tahun ini sudah ditandatangan dan langsung dipimpin oleh Bappenas. Setelah MOU Satgas tetap ada bahkan ada satu usulan dari Bappenas Satgas ditingkatkan konsepnya semacam Samsat (sistim administrasi satu atap), ujarnya. dan personilnyapun ada penambahan yaitu dari kejaksaan, kepolisian dan dari BPKP serta masyarakat, mudah-mudahan secepatnya dapat segera lahir satu surat keputusan terkait hal tersebut baik itu dari Bappenas dan lain sebagainya, dan memang seyogyanya surat ini diterbitkan oleh pusat, pungkasnya. (TS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar