Sumedang, AWI On Line
Kebijakan Uji Kompetensi Guru
(UKG) terkesan proyek coba-coba. Hal ini dikatakan Fathul Arif, Ketua Dewan
Pimpinan Cabang Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kabupaten Sumedang ketika
ditemui dikantornya, Kamis (8/8) lalu. Dikatakannya, bahwa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tidak mempersiapkan UKG dengan matang.
Hal itu tampak dari pembentukan dasar hukum kebijakan, minim sarana dan
prasarana ujian, hingga data peserta yang tidak valid.
"UKG yang tujuannya untuk pemetaan kompetensi guru dan sebagai bahan referensi pembinaan, ternyata hanya proyek coba-coba," imbuh Arif. Dijelaskannya, dasar hukum menjalankan UKG terbit pada 26 Juli 2012 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2012adalah empat hari sebelum UKG dilaksanakan. Padahal, sosialisasinya sudah dilakukan jauh sebelum peraturan itu terbit.
"Sosialisasi dan pedoman sudah disebarluaskan sebelum peraturan itu terbit. Lantas, dasar hukum proses sosialisasi itu apa? Ini indikasi bahwa UKG buru-buru, tanpa perencanaan," ungkapnya.
Carut-marut pelaksanaan UKG, kata Arif, terjadi hampir disemua wilayah Sumedang.
"UKG yang tujuannya untuk pemetaan kompetensi guru dan sebagai bahan referensi pembinaan, ternyata hanya proyek coba-coba," imbuh Arif. Dijelaskannya, dasar hukum menjalankan UKG terbit pada 26 Juli 2012 melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2012adalah empat hari sebelum UKG dilaksanakan. Padahal, sosialisasinya sudah dilakukan jauh sebelum peraturan itu terbit.
"Sosialisasi dan pedoman sudah disebarluaskan sebelum peraturan itu terbit. Lantas, dasar hukum proses sosialisasi itu apa? Ini indikasi bahwa UKG buru-buru, tanpa perencanaan," ungkapnya.
Carut-marut pelaksanaan UKG, kata Arif, terjadi hampir disemua wilayah Sumedang.
Ditingkat nasional, lanjut Arif, dari
17 daerah diketahui bahwa Kemdikbud tidak siap dengan sarana dan prasarana.
Yang paling dominan, tidak tersedianya jaringan internet yang baik dengan
kondisi server pusat tidak dapat diakses oleh peserta ujian.
"Kalaupun terkoneksi, problem lainnya adalah soal yang tidak muncul, beda bidang studi, dan lain-lain," pungkasnya.
Seperti diberitakan beberapa media, dua hari pelaksanaan UKG diwarnai berbagai masalah. Khusus untuk ujian secara online, guru yang gagal mengikuti UKG umumnya karena tersandung koneksi internet yang tidak memuaskan.
Akibatnya, guru peserta yang gagal mengikuti UKG kembali dijadwalkan untuk mengikuti ujian di gelombang kedua yang rencananya akan digelar pada 30 Oktober 2012. Adapun UKG dilakukan untuk memetakan pembinaan kompetensi guru.
Adapun tempat yang digunakan untuk UKG tahun ini sebanyak 19 lokasi.(Kang Awi)
"Kalaupun terkoneksi, problem lainnya adalah soal yang tidak muncul, beda bidang studi, dan lain-lain," pungkasnya.
Seperti diberitakan beberapa media, dua hari pelaksanaan UKG diwarnai berbagai masalah. Khusus untuk ujian secara online, guru yang gagal mengikuti UKG umumnya karena tersandung koneksi internet yang tidak memuaskan.
Akibatnya, guru peserta yang gagal mengikuti UKG kembali dijadwalkan untuk mengikuti ujian di gelombang kedua yang rencananya akan digelar pada 30 Oktober 2012. Adapun UKG dilakukan untuk memetakan pembinaan kompetensi guru.
Adapun tempat yang digunakan untuk UKG tahun ini sebanyak 19 lokasi.(Kang Awi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar